Enkripsi

April 5, 2014

Enigma and Bombe machine

Pada Perang Dunia ke-II, yaitu perang antara Nazi Jerman melawan Sekutu, Nazi Jerman mempunyai alat yang berfungsi untuk menyandikan pesan bernama Enigma. Enigma diciptakan oleh ilmuwan Jerman yaitu Arthur Scherbius. Enigma bekerja dengan cara elektro mekanikal. Secara sederhana cara kerja mesin penyandi ini adalah, merubah sebuah huruf misal “A” menjadi huruf “Z” sehingga ketika pesan yang dikirimkan disadap oleh Sekutu maka Sekutu pun akan kesulitan membacanya. Aturan “A menjadi Z”  ini akan berubah sesuai dengan setting kombinasi roda rotor pada mesin Enigma yang bisa terus dirubah sehingga, huruf “A” yang tadinya menjadi “Z” bisa berubah menjadi huruf lain misal “U”. Jadi pihak pengirim dan penerima pesan harus mempunyai kombinasi rotor yang sama. Semakin banyak roda rotor semakin banyak pula kombinasi yang dihasilkan yang tentunya akan menyulitkan sekutu untuk memecah rumus kombinasinya. Angkatan Laut Nazi Jerman adalah pihak pertama yang mengadopsi mesin Enigma (military version), mesin Enigma yang dipakai adalah “edisi khusus” yaitu menggunakan lebih dari 3 rotor yang biasa digunakan mesin enigma edisi standart. Meskipun akhirnya kode sandi Enigma bisa diuraikan oleh Sekutu yaitu menggunakan mesin pemecah sandi bernama Bombe. Bombe berfungsi untuk mereplikasi cara kerja dari beberapa mesin Enigma secara bersamaan untuk memperoleh beberapa kemungkinan kombinasi sekaligus. Meskipun demikian Enigma tetap menjadi suatu tonggak sejarah kemajuan teknik enkripsi. Sekarang teknik enkripsi sudah jauh berkembang sangat maju daripada teknik yang digunakan mesin Enigma.

Salah seorang dokter pemakai aplikasi iDoctor bertanya “Bagaimana keamanan data rekam medis pasien yang tersimpan?, karena data rekam medis pasien khan sangat sensitif dan rahasia”. Aplikasi ini dilengkapi dengan mesin penyandi sehingga data sensitif akan kami enkripsi(disandikan), sehingga tidak bisa dibaca meskipun data tersebut sampai jatuh ke tangan orang lain. Misal karakter “INFLUENSA” maka setelah dienkripsi menjadi “303 303 1 1728 3250 3250 1633 1480 1633 2741 178 1950 2824 1480 1546 105 1946 2978 489 1587 1576 1463 2978 2984 1237 1633 2935 3042 1480”.

Untuk menambah keamanan lagi misalnya password login, sebaiknya para dokter juga mengganti password secara berkala dan membuat password yang tidak mudah ditebak dan sebaiknya dibedakan password email dan password login ke aplikasi dokter praktek / iDoctor. Juga diharapkan tiap komputer yang dipakai dilengkapi dengan antivirus untuk keamaan dari program jahat di sisi komputer yang dipakai para dokter. Program Antivirus sekarang bisa dibeli dengan harga hanya beberapa ratus ribu untuk beberapa lisensi selama 1 tahun. Semoga tips ini bermanfaat dan membantu bagi para dokter.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


*