Testing in Safari

August 9, 2013

Aplikasi Dokter Praktek yang kami buat meskipun secara default bisa berjalan di banyak browser karena berbasis web/cloud, tetapi kami harus tetap mengujinya. Hal ini disebabkan Aplikasi Dokter Praktek yang kami kembangkan banyak menggunakan banyak teknik yang baru, yang terkadang teknik yang kami kembangkan tidak berjalan di semua browser. Kali ini kami menguji prototype Aplikasi Dokter Praktek di browser Safari yaitu browser bawaan dari produsen Apple untuk seri Mac. Karena kami tahu banyak dokter yang merupakan penyuka produk dari Apple. Prototype Aplikasi Dokter Praktek berjalan lancar di browser Google Chrome, Mozilla Firefox dan Internet Explorer yang  banyak dipakai di sistem operasi Windows. Secara umum Aplikasi Dokter Praktek berjalan mulus di Safari, mulai dari render awal, kemudian fitur captcha, validasi input, load data, edit data, simpan data serta kecepatan proses sama dengan browser lain. Kami justru mengalami kendala sebelumnya di browser Internet Explorer, yang akhirnya kami harus merubah sedikit kode agar aplikasi Dokter Praktek bisa berjalan. Salah satu keuntungan menggunakan produk Apple adalah jarang terkena virus, hal ini bukan karena produk Apple kebal virus akan tetapi para pembuat virus lebih menfokuskan dirinya untuk membuat virus yang berjalan di sistem operasi Windows. Mengetes Aplikasi Dokter Praktek di browser Safari adalah salah satu dari sekian banyak test yang harus dilewati, kami masih harus melakukan banyak test agar Aplikasi Dokter Praktek layak Go Live. Semoga Aplikasi Dokter Praktek yang kami kembangkan dapat memuaskan para pengguna khususnya para dokter.

Out of the box

August 5, 2013

Ho – 229

Ketika perang dunia ke-2 usai, berakhir dengan kekalahan Nazi Jerman yang menyerah kepada Sekutu. Berbagai teknologi perang Nazi Jerman pada waktu itu secara otomatis diambil oleh Sekutu. Sekutu pada waktu itu sangat terkejut ketika menemukan sebuah prototipe pesawat yang dijuluki “Sayap Terbang” yang akhirnya diketahui berkode Ho – 229. Pesawat ini mempunyai desain yang sangat maju di jaman-nya. Bukan hanya desain tetapi pesawat tersebut mempunyai mesin jet di kala pesawat lain pada jaman itu masih menggunakan mesin baling-baling. Pesawat yang didesain oleh Horten bersaudara mendekati syarat “3 x 1000” yaitu mampu membawa bom seberat 1000 kilogram, mampu menjelajah sejauh radius 1000 km serta mampu melaju dengan kecepatan 1000 Km/jam. Meskipun pesawat ini tidak pernah sempat diproduksi secara massal karena Nazi Jerman keburu kalah oleh Sekutu. Karena desain-nya yang sangat advanced pada saat itu kalau boleh dibilang out of the box dan bahkan sampai sekarang pun masih terlihat sangat maju. Sekutu dalam hal ini Amerika Serikat sangat tertarik pada Ho-229 yang akhirnya membawa semua data blue print dan prototipe Ho-229 yang kemudian dikembangkan menjadi pesawat pembom B-2 Spirit yang bentuknya sangat mirip dengan Ho-229.

Kisah di atas itu juga yang menginspirasi kami untuk membuat Software Dokter Praktek ke dalam tingkatan yang lebih advanced, yaitu berbasis cloud. Ketika aplikasi dokter praktek lain membuatnya dengan teknologi yang biasa. Kami membuatnya dengan me-reverse engineering berbagai kelebihan aplikasi dokter praktek versi dekstop, dipoles dengan teknologi yang cukup maju pada saat ini. Program Praktek Dokter yang kami buat menggunakan sebuah database server MySQL, database server yang sama yang digunakan Facebook saat ini. Itupun tidak serta merta memanfaatkan MySQL apa adanya, tetapi dengan berbagai teknik dan modifikasi pada database server MySQL agar menjadikan aplikasi yang kami buat lebih stabil, akurat dan cepat. Kami melihat software dokter praktek yang banyak beredar jarang menggunakan database server dalam skala besar, sebenarnya hal ini tidak menjadi masalah dalam jangka pendek. Akan tetapi dalam jangka panjang dan dengan semakin banyaknya data yang disimpan tentu jalanya aplikasi akan menjadi semakin lambat.

Kami melihat Aplikasi Dokter Praktek akan bermanfaat banyak ketika sudah cukup lama digunakan, dimana data pasien sudah cukup banyak yang masuk ke dalam sistem. Hal ini akan berguna ketika pasien tersebut berobat kembali, user dalam hal ini khususnya dokter akan bisa melihat histori penyakit dan obat yang diberikan. Hal ini tentu saja akan sangat bermanfaat bagi dokter itu sendiri yaitu semakin akurat dalam membuat diagnosa dan resep, dan tentu saja bagi pasien untuk mempercepat kesembuhan-nya. Resiko data hilang karena hard disk rusak, PC / Notebook terkena virus, atau Notebook hilang akan diminimalisir dengan teknologi cloud yang kami bangun untuk aplikasi dokter praktek ini.

Sebenarnya teknologi cloud saat tidak benar – benar baru, karena Google Drive, Microsoft Skydrive, IBM dan pabrikan besar lainnya sudah mulai mengembangkan teknologi berbasis cloud. Akan tetapi saat ini masih jarang pengembang software yang menggunakan dalam bentuk sistem yang lengkap untuk membuat aplikasi dokter praktek. Kami harap teknologi yang kami terapkan pada iDoctor bisa dengan mudah digunakan karena menggunakan interface layaknya aplikasi dekstop, kemudian alur sistem yang mudah dipahami, data yang tersentral di database server serta pengembangan aplikasi dalam jangka panjang sehingga dapat bermanfaat banyak bagi para dokter.